SELAMAT DATANG

TAKUT AKAN TUHAN ADALAH PERMULAAN PENDIDIKAN, TETAPI ORANG BODOH MENGHINA HIKMAT DAN DIDIKAN (Amsal 1:7)

Rabu, 06 Oktober 2010

NILAI PRAKTEK X TKJ 3

AJENG PRASTOWO : 9,0
ARDI WERUNG : 0
ARTER POLUAN : 0
BILLY WEWENGKANG : 7,5
BRENDA UMBOH : 0
DONICA : 0
ROLLY LELAKI : 0
LUDRIANA NI MADE : 0
TIMOTHY : 7,0
OTNIEL MANGAYUNG : 0
JULKIFLI UMBOH : 0
YURIKE OGI : 9,5
ROBERTO SENDOW : 9,5
LEONARD AUSTIN : 0
REINALDO MANRAWAN: 0
ROLANDI PUSUNG : 0
MERCY DAROME : 0
HANNA NAJOAN : 9,0
LUKAS ANES : 0
CHRISTIAN GONTA : 0
RENALDY KARISOH : 0
SONNY KIRAUHE : 9,0
VINCENT FIETEMMY : 0
FERRO POSUMAH : 9,5
HEYDI HUTRIA : 9,0
JONATHAN TAMBAHANI: 0
NURNANINGSIH K : 8,0
STEVEN BELLA : 0

Selasa, 05 Oktober 2010

NILAI PRAKTEK X TKJ 2

ANGGA TUDUS = 8,0
ALFA KANDOWANGKO = 0
FALEN KOMENAUNG = 8,0
JENIVER KAAWOAN = 8,0
JEKLIS KOSEGERAN = 0
JULIO DENDENG = 7,5
KEVIN TAJU = 0
MAKSON PASIAK = 0
MERLIN RORING = 9,0
MIC DARISMAN SODA= 9,0
MIKHAEL SUTOMO = 9,5
PATRICIA ANGKOL = 9,5
RENDY NENDER = 7,5
TRIS MANANGKIL = 9,5
WENDI MONONIMBAR = 7,5
YORIS MANGANTAR = 0
JULIANDY MANDEY = 9,5
ABEDNEGO LAHENGKO= 8,0
NOVAL MALOMBORIS = 9,5
BRAYEN SENDOW = 0
NOVAL MAMANUA = 0
SELFIA PANGEMANAN= 9,5
JACQUALIN LAE = 9,5
LEDDY MAKAHANAP = 9,0
JULIO KATUK = 0
BILLY LINTJEWAS = 0
JULIAN TUMBEL = 0
DELFIA ANGEL = 0

NILAI PRAKTEK KELAS X AP 1

ALBERTSON KAHENGKENG = 9,0
ALEXANDER DULA = 0
ASRIT NAMANGGE = 0
BARNABAS ROTTI = 0
ENJELINA ERING = 0
JENIFER SORITON = 9,0
MARLEN PINANGKAAN = 0
MARCELINO LALENOH = 9,0
MEITHA TUWAIDAN = 9,0
RENALDY KAPONG = 9,0
SARA LENGKONG =
SENDI SALINDEHO = 0
WANDA MANONGKAHE = 9,0
VERIGO DALENO = 9,0
RIANDY PONGAJOW = 0
JUNIATI BASTIAN = 0
SISILIA LOTULONG = 0
REVITA LUMARE = 0
JELITA TAKAPAHA = 8,0
DELLY BAHAR = 0

Minggu, 03 Oktober 2010

Nilai Praktek X TKJ 1

Truly Pompana : 9,5
Jeferson Kapoh : 8,0
Sandy Poreh : 8,0
Brayen Karundeng :
Fiany C. Tahulending : 8,5
Widyawati Lundangen : 8,5
Stevanli Paresey :
David Tenda :
Valdo G. Wala : 6,5
Ernesto Mangantar :6,5
Natasya Tumewu :
Cyntia Liey :6,5
Christian Sugianto :
Aprilianno Warouw :8,0
Yeremia Reppi :8,0
Anastasia Bukid :8,0
Aldy Lolowang : 8,0
Roy Mamahit :
Raymond Andilan :8,0
Regita Wukalen :8,0
Jenliez Mamonto :7,0
Iis Anggreyni Baramis : 7,0
Bernali Samban :6,5
Astrid Boba :7,0
Eliezer Kaulog :
Andreas Rorie :
Anggi Wagiu : 6,5
Velky Towelo : 8,0

HARAPAN MASA DEPAN

Ku berjalan sendiri
Melewati lorong kegelapan
Di atas hamparan kerikil tajam
‘tuk kembali tak bisa
Untuk terus… perjalanan sangat melelahkan
Apa yang harus ku perbuat
Jalan kembali?
Meneruskan perjalanan?
Ataukah
Ku harus diam?
Tidak!
Aku harus menemukan titik cahaya itu
Entah aku masih harus berjalan
Berapa tahun lagi
Jauh ku meneropong hidup ini
Ternyata masa depan itu
Harus ku lalui dengan penuh tantangan
Rintangan dan kerja keras
Namun kuingat bahwa aku tak sendiri
Ada siapa?
Yesus kawan setiaku
Akhirnya kumaju
Menggapai masa depanku

Created By Luvly’07

Berpikir Positif

Tujuan Pembelajaran :
• Siswa memiliki pola pikir yang positif
• Siswa dapat membedakan karakteristik orang dengan konsep diri positif dan negative
• Siswa mengetahui potensi dan kelemahan diri melalui pikiran, perkataan dan perbuatan serta mendeskripsikannya.

Referensi Alkitab : Roma 8:28; Filipi 4:4
Sumber Belajar : Suluh Siswa

Banyak orang menganggap bahwa pola piker positif identik dengan menyombongkan diri dan karenanya salah satu dari sudut iman Kristen yang menekankan pada sikap rendah hati seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Sebetulnya tidaklah demikian, berpikir positif justru sangat kristiani dan inilah salah satu cirri khas kekristenan karena kita tetap menaruh harapan justru di saat-saat ketika secara perhitungan manusia menuntut kita untuk berani tampil membela kebenaran dan keadilan.
Secara sederhana manusia dibagi menjadi dua golongan : mereka yang berpikir positif dan mereka yang berpikir negative. Golongan yang berpikir positif menghadapi kehidupan dengan semangat, sedangkan golongan yang berpikir negative selalu bersikap pesimis. Berikut ini ada sejumlah karakteristik orang dengan konsep diri positif, menurut D.E. Hamachek :
1. Memiliki keyakinan terhadap pendapat dan sikapnya, serta bersedia mempertahankannya, tetapi juga terbuka untuk mengubahnya jika ternyata hal itu keliru
2. Mampu bertindak benar
3. Memiliki keyakinan dan kemampuan untuk mengatasi masalah walaupun kenyataannya bias saja tidak berhasil setelah dicoba
4. Merasa setara dengan orang lain meski berbeda kemampuan; tidak membanggakan diri atau menganggap diri rendah.
5. Sanggup menerima dirinya dan merasa berguna bagi orang lain, paling tidak bagi sahabat dan orang-orang yang dekat dengannya.
6. Menerima pujian secara wajar, tidak berlebihan ataupun terlampau membanggakan apa yang sudah diraih.
7. Cenderung menolak usaha orang lain untuk emngontrol atau mendominasi dirinya.
8. Sanggup mengakui pada orang lain tentang berbagai perasaan yang ada dalam dirinya menyangkut hal-hal yang positif mau pun negative. Dengan kata lain, tidak malu mengakui adanya hal-hal yang kurang pada dirinya.
9. Menikmati hidupnya
10. Peka terhadap kebutuhan orang lain.

Sebaliknya dengan mereka yang memiliki konsep diri yang negative menurut William D. Brooks dan Philip Emert :
1. Peka pada kritik
2. Responsif terhadap pujian (Berlebihan menanggapi pujian)
3. Hiperkritis, mengkritik orang lain, tetapi tidak mau di kritik
4. Pesimis dan cenderung menghindari kompetisi sehat.

Bacalah secara seksama dan pahamilah maksud ilustrasi di bawah ini :
Suatu hari sebuah sekolah dikunjungi oleh tamu terhormat, seorang Bapak yang sangat kaya. Untuk menyambut kedatangan sang bapak dilakukan persiapan sebaik mungkin, secara khusus bapak ini menyatakan keinginannya untuk menemui murid yang paling besar dari sekolah tersebut yakni kelas 5 dan 6. Mereka dikumpulkan dan berharap akan mendapatkan wejangan dari sang tamu terhormat.
Bapak itu berdiri , lalu meminta kepada guru kelas untuk menerjemahkan pertanyaanya kepada anak-anak melalui bahasa isyarat, sekaligus meminta anak-anak itu untuk menuliskan jawabannya di papan tulis sehingga jelas terbaca oleh semua. Pertanyaannya begini :” Anak-anak, menurutmu apa yang Tuhan sedang sampaikan melalui kondisi yang kalian alami ini tidak bias mendengar, tidak bias berbicara?”
Ketika pertanyaan itu diterjemahkan melalui bahasa isyarat , ada satu keheningan yang mencekam. Anak-anak itu menunduk, tidak berani menengadahkan muka. Namun, terlihat bahwa mereka sangat cemas, gelisah bahkan beberapa mulai terisak-isak, mencucurkan air mata. Kepala Sekolah yang juga hadi rdalam pertemuan tersebut merasa menyesal mengapa ia membiarkan tamu terhormat ini dating dan dengan begitu meracuni pikiran anak yang masih polo situ. Keinginannya untuk melindungi mereka muncul, tetapi ia pun tidak tahu pasti apa yang harus dikatakan atau dilakukan.
Tiba-tiba seorang anak perempuan berdiri. Perlahan-lahan, dengan air mata bercucuran di pipinya, ia menuju ke papan tulis dan menuliskan seperti ini “Kami mungkin tidak mengerti mengapa. Tetapi apapun yang terjadi, satu hal kami yakini bahwa Tuhan begitu baik, begitu setia”.
Menurut anda, siapa yang tertampar dengan kalimat yang disampaikan tadi? Sebagai manusia, kita sering menggunakan kelemahan orang lain untuk menunjukkan bahwa kita lebih baik daripada orang itu, lebih sempurna. Kalaupun kita tidak menemukan kelemahannya, kita cari-cari, sekedar untuk menunjukkan bahwa kita tetap lebih baik dari dia. Tapi, sebenarnya itu hanya untuk meyakinkan diri sendiri. Pada satu titik kita pasti akan menyadari bahwa setiap manusia memiliki kelemahan tidak ada yang lebih baik dari yang lain, karena setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi lebih baik. Karena “ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28)